Disneyland 1972 Love the old s

acwPHONE
Your PhoneFRIENDS
11:30WIB
On : 1
Total : 22671
D'Bagindas - C.I.N.T.A

D'Bagindas
Menjamurnya grup band di Tanah Air, cukup membuktikan bahwa industri musik memang tak lekang oleh waktu. Layaknya oase di tengah gurun pasir, kehadiran band baru selalu di nanti oleh masyarakat. Untuk melepas dahaga akan sebuah hiburan bernama: musik.

D’Bagindas, adalah salah satu di antara banyaknya grup band tersebut. Mereka hadir dan membawa sesuatu yang baru untuk pasar musik di Tanah Air. Mereka si pembawa sesuatu yang baru adalah Bian (vokal), Mike (kibor/akustik gitar), Tile (gitar), dan Dandy (gitar). Melihat formasi dan alat musik yang mereka mainkan, rasanya d’Bagindas lebih pas menjadi band akustik. “Kami hampir tidak peduli dengan komentar orang tentang D’Bagindas. Kami hadir untuk meramaikan pentas musik di Tanah Air. Ingin tampil beda dan pastinya D’Bagindas ingin menghibur masyarakat penikmat musik di negeri ini,” ujar Tile mewakili ketiga personil d’Bagindas.

Hadir Penuh Percaya Diri
Jika kehadiran sebuah grup band tidak mendapat respon serta apresiasi yang baik dari khalayak, tentunya dapat dipastikan bahwa grup band tersebut tidak akan mampu untuk eksis bahkan menjadi besar dalam industri ini. Sehingga dapat diartikan pula bahwa fans club sebuah band adalah titik sentral yang mampu membawa efek domino bagi kelangsungan grup band itu sendiri.

Berangkat dari realita yang ada, D’Bagindas adalah salah satu contoh band baru yang memikirkan respon serta apresiasi baik dari masyarakat Indonesia. Bahkan mereka meriset kiprah fans club beberapa band besar yang marak di kalangan masyarakat. Bukti bahwa sebuah band sudah mapan dan terkenal dengan memiliki Fans Club. Keterikatan emosional antara band dengan fans club-nya pun akan coba diwujudkan dengan dihadirkannya sang grup band. Disamping beragam kejutan telah disiapkan untuk band yang tampil, misalnya di televisi, akan menambah efek tersendiri pada program yang ditayangkan. Biasanya pemirsa dapat melihat secara langsung interaksi dan kedekatan yang terjadi antara para fans dengan idolanya. Bagi D’Bagindas, yang pasti tampil penuh percaya diri. ”Kami tidak takut disebut meniru band lain, hanya karena musik kami mirip dengan band itu. Kami hadir ingin menghibur pecinta musik Indonesia,” ujar Tile.

Warna Melayu Rasa Tidak Melayu
Dengan single perdana ”Apa Yang Terjadi”, D’Bagindas sangat yakin untuk melangkah membawa warna Melayu yang beda. Materi album perdana berjudul C.I.N.T.A memang kental dengan warna Melayu. Namun Tile berani menjamin bahwa, “lagu-lagu D’Bagindas tidak harus dinyanyikan dengan rasa Melayu banget”. Artinya, musik D”Bagindas masih bisa dikategorikan genre pop.

Pertanyaannya adalah seberapa Melayukah lagu-lagu D’Bagindas? Lagu-lagu yang terdapat di dalam album perdana D’Bagindas, lirik lagunya bukan Melayu. Tapi, dari notasinya memang terkesan ada unsur Melayu. ”Cengkok vokal Bian seperti dangdut, tapi tidak total,” kata Mike, si pencipta semua lagu D’Bagindas. Lagu yang dicalonkan untuk menjadi single andalan, ”Apa Yang Terjadi” dan ”Cinta”, diciptakan Mike dari pengalaman pribadi dan khayalannya sendiri terhadap kisah cinta antara sepasang kekasih.

”Awalnya, D’ Bagindas hadir dengan warna musik pop rock namun seiring dengan tren pasar, kami mengubah jalur musik dari pop rock ke pop Melayu”, kata Dandy, mewakili ketiga temannya dari D’Bagindas.

Me-Melayukan lagu pop, tentu saja tetap memerlukan keterampilan. Bagi D’Bagindas, kunci rasa Melayu terletak pada cengkok vokal Bian. Perlu dicatat, ia mengaku mengidolakan Rhoma Irama dan menyukai musik dangdut. Melihat keseriusan mereka dalam bermusik termasuk mengikuti selera pasar, bisa saja D’Bagindas mungkin akan menggabungkan gendang dangdut ke dalam permainan drum, ”mohon doanya agar kami bisa memberikan sebuah hiburan musik dan lagu yang ada warna Melayu tanpa harus menjadi orang Melayu dalam arti yang sebenarnya,” kata Tile.

Berawal Dari…
D’Bagindas pasti tak akan berhenti menelurkan karya-karya mereka dalam bermusik. Karena bermusik adalah salah satu hobi yang menyatukan mereka. D’Bagindas, terbentuk berawal dari pertemanan Mike, Dandy dan Tile di Bandung. ”Sebelumnya kita memang sudah ngeband. Bahkan kita pernah jadi band Indie. Kemudian kita beralih ke warna musik yang lebih ke rock. Jadi, kalau ada orang yang tanya atau bilang, D’Bagindas paling juga cuma ikuta-ikutan, numpang cari popularitas, atau apalah yang lainnya, kami bilang salah besar. Tapi kami tidak marah. Musik itu kan universal. Disukai siapa saja. Dan kalau kita memang hobi, pasti bisa…” jelas Tile.

Semula D’Bagindas bernama Violin. Tidak bermakna apa-apa karena ternyata mereka tidak teralu pusing memikirkan nama. Sahabat mereka, Herbert, mengubah nama Violin menjadi D’Bagindas di computer, alasannya, “setelah mendengar lagu kami, nama yang tepat untuk band kami adalah D’Bagindas. Jadi, inilah kami!” jelas Mike. Apapun namanya, semoga langkah D’Bagindas bisa terus berjalan dengan mulus. Harapan agar musik D’Bagindas bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat pecinta musik Indonesia dapat terwujud. [sumber : http://mdalex.com]
ALERT :Mp3 Ini adalah mp3 kompresan gratis & hanya untuk review lagu. Belilah CD original dan gunakan Nada sambung pribadi NSP, RBT, I-RING, agar mereka tetap bisa berkarya dengan lagu terbaru lainnya.

TRACK LIST
Tak Seindah Malam Kemarin / 1.1 mb
Suka Sama Kamu / 756 kb
Setia / 848 kb

Sayang Sayang / 1 mb
Kumenunggu / 988 kb
Kangen / 934 kb

Empat Mata / 900 kb
Dimana Sumpahmu / 748 kb
Dihatiku Ada Namamu / 956 kb

Cinta / 946 kb
Buktikan / 804 kb
Apa Yang Terjadi / 774 kb
BACK / HOME